Selasa, 10 Januari 2012

Delapan Macam Cinta

Author : Ode Kustriani Atmaja Putri


Hidup itu memang serangkaian misteri
karena terkadang rencana yang kita buat sedemikian rupa tentang kebahagiaan itu merupakan benih-benih air mata
Katanya cinta itu membahagiakan, tapi percayalah bahwa cinta itu juga menyengsarakan
Mengapa? karena memang itu merupakan sudah hukum alam,
dimana segala sesuatu dalam kehidupan ini tercipta dengan berpasang-pasangan.

Sahabat cinta yang berbahagia, katanya "Cara terbaik dalam memaknai arti cinta adalah dengan memberi. Cinta tidak datang karena manusia saling menerima. Itu ada karena manusia pertama-tama saling memberi, dan akhirnya terbentuklah kata cinta".

seperti reaksi kimia : kata bu lusi "jika ia diberi maka ia pun memberi"

Dalam kehidupan ini tidak ada yang tidak realistis
termasuk cara Tuhan yang tidak bisa kita jangkau dengan akal normal.

Sahabat cinta yang saya cintai, saya tulis catatan sederhana ini dengan rasa penuh cinta, jadi saya harap tulisan ini bisa memberikan sedikit hal yang mencerahkan meskipun semua itu bukanlah hal yang berharga. Minimal tulisan ini terlahir dengan keikhlasan yang sempurna, atau bisa jadi dengan paksaan yang tak bernilai.

Untuk itulah sahabat cinta, saya perlu menyampaikan kepada semua jiwa-jiwa cinta 8 arti cinta dalam Al-Quran, demikianlah:


1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan "nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi.
Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya.
Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu bersilaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja, sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33).

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.

8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

Sahabat cinta yang dirahmati Allah, saya berharap semua ini bisa bermanfaat dan dapat menjadi ladang ibadah. Hidup ini hanyalah sebuah bayangan,
Terima kasih semua (termasuk yang telah memberikan refrensi terhadap tulisan ini karena memang tulisan ini terlahir dari berbagai refrensi), semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita..

Salam Cinta,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar